12:26:05 WIB Dibaca: 395 kali

Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggandeng Desa Minggirsari, Kabupaten Bliar dalam program Matching Fund 2021 sejak awal Oktober lalu. Sebagai bentuk implementasi Matching Fund, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Untag Surabaya mengadakan kuliah tamu bertema ‘Kolaborasi Perguruan Tinggi Menciptakan Ekosistem Pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka’. Kuliah tamu pada Selasa, (7/12) ini digelar secara hybrid dengan luring terbatas di Ruang Q205-210 Gedung Graha Prof. H. Roeslan Abdulgani lantai 2. Peserta luring merupakan Dosen Matching Fund dan mahasiswa peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka.
Kuliah tamu dibuka oleh Wakil Rektor 1 Untag Surabaya - Harjo Seputro, ST., MT. Dalam sambutannya, Harjo mengatakan bahwa Matching Fund merupakan upaya Untag Surabaya melalui LPPM untuk memberikan pembelajaran berbeda pada para mahasiswa. “Jadi mahasiswa tidak hanya menerima pembelajaran di kelas, tapi bisa juga bisa mengikuti kegiatan. Begitu pun bapak ibu dosen yang terlibat Matching Fund bisa membagikan ilmu praktis.” Harjo juga menyampaikan pemberdayaan masyarakat tidak akan usang, ketika mahasiswa kembali ke daerah asal, maka ilmu yang didapatkan selama berkuliah bisa digunakan untuk berkontribusi.
Bupati Blitar - Hj. Rini Syarifah yang hadir secara virtual dan spesial memberikan apresiasi kepada Untag Surabaya karena telah mendampingi Desa Minggirsari menjadi desa mandiri. Rini pun menyampaikan pesan inspiratif ‘Kolaborasi Penguatan Ekonomi Kreatif Desa Minggirsari’. Revolusi Industri 4.0, kata Rini, menjadi tantangan untuk bersaing demi perekonomian masyarakat desa. Menurutnya, untuk mendukung masyarakat desa maka dana desa dialokasikan ke BUMDES. “Dengan semangat maju bersama sejahteea bersama mendukung pemberdayaan masyarakat dengan membangun ekonomi kreatif berbasis keunggulan lokal,” tutup Rini.
Asisten 1 Pemerintah dan Kesra Kabupaten Blitar - Dra. Tuti Komaryati, MM. yang tampil sebagai narasumber memaparkan materi ‘Strategi Peningkatan Ekonomi Desa’. Sinergi, kata Tuti, menjadi bagian penting dalam pembangunan, “Desa jangan hanya dijadikan objek pembangunan tapi juga subjek".

Penulis : Dr. Tomy Michael, S.H., M.H.

Editor : Sekretariat LPPM


Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya E-Jurnal Untag Surabaya