09:57:51 WIB Dibaca: 818 kali

Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat kembali memberikan penghargaan pada 2 dosen berprestasi di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Dr. Ir. Muaffaq A. Jani, M.Eng. (Fakultas Teknik) dan Dr. Syofyan Hadi, S.H., M.H. (Fakultas Hukum). Penghargaan diberikan dalam Wisuda ke-122 Untag Surabaya yang digelar secara virtual dengan tema ‘Karena Rindu Lebih Berat dari Pandemi’ pada 27 Maret mendatang.

Dr. Ir. Muaffaq A. Jani, M.Eng. mendapatkan hibah dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kementerian Riset dan Teknologi RI melalui penelitian berjudul ‘Teknologi UAV Sebagai Transportasi Udara Bebas Hambatan Untuk Distribusi Obat-obatan di Daerah Sulit Terjangkau Terdampak Bencana’. Dalam melakukan penelitiannya, Muaffaq didampingi oleh 2 dosen lainnya, yakni Nuril Esti Khomariah, S.ST., M.T. dan Niken Adriaty Basyarach, ST., MT. “Teknologi UAV ini digunakan oleh jenis pesawat di udara yang bisa dikendalikan secara jarak jauh melalui gelombang radio. Jadi merupakan teknologi pemetaan tanpa awak, lewat remote control.” jelas Muaffaq saat ditemui di ruangannya pada Rabu, (24/3).

“Dunia terus terjadi dinamika besar, termasuk dalam pertolongan pertama pada bencana. Ini keniscayaan di masa mendatang, kita bisa mengirim obat tanpa awak,” terang Wakil Rektor 3 Untag Surabaya ini. Menurut Muaffaq, teknologi tersebut dapat menjadi alternatif untuk mengirimkan bantuan ke lokasi bencana. Tak mengherankan bila mendapatkan hibah sebesar 259 juta rupiah. “Penelitian akan dilakukan selama 2 tahun dengan mitra Laboratorium Informatika Untag Surabaya,” tambahnya. Muaffaq dan tim juga akan menggandeng beberapa daerah di Jawa Timur untuk menguji pesawat yang dirakit,

Sementara itu, Dr. Sofyan Hadi, S.H., M.H. mendapatkan penghargaan di bidang pengabdian masyarakat. Dosen Fakultas Hukum ini sering menjadi narasumber dalam Bimbingan Teknis Pengkajian Naskah Akademik. Yang terbaru, pada Bimbingan Teknis DPRD Banyuwangi dirinya tampil sebagai narasumber. “Bimtek ini diadakan untuk menunjang fungsi dan tugas anggota dewan; seperti fungsi pembentukan perda, pengawasan, anggaran. Apalagi UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja kan masih baru. Pada prakteknya, mereka sudah melakukan tapi prosedurnya belum lengkap,” tutur Sofyan.

Lebih lanjut, Sofyan yang menaruh minat pada Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi membantu pemerintah daerah dalam Bimtek untuk melakukan evaluasi dan kajian pada peraturan daerah. Untag Surabaya sendiri telah menjadi mitra kerja Sekretaris Dewan beberapa daerah di Jawa Timur; seperti DPRD Sumenep, Banyuwangi dan Kota Madiun. Sofyan menyebutkan, “karena luaran Bimtek ini penting, kemarin Sekretaris Dewan di DPRD Banyuwangi menandatangani MoU untuk melakukan 2 penelitian terkait UU Cipta Kerja.”

Baik Muaffaq maupun Sofyan mengaku tidak menyangka bisa mendapatkan penghargaan tersebut. Muaffaq mengatakan, “Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan tanggung jawab dosen, terlepas diminta atau tidak. Saya tidak mengira diberi penghargaan. Tugas ini tidak bisa dilakukan sendiri, kerjasama sivitas akademik bisa menelurkan manfaat bagi masyarakat.” Keduanya berharap, akan lebih banyak program yang dilakukan. “Saya syukuri penghargaan ini karena merupakan bentuk apresiasi dan beban bagi saya. Berarti ke depan harus lebih baik, gak boleh putus. Gak hanya pengabdian, tapi di bidang pengabdian juga lebih baik,” tutup Sofyan. (um)

Sumber : untag surabaya


Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya E-Jurnal Untag Surabaya